Cerita Hari Terakhir Pendeta Cantik Humoris Melinda Zidemi Sebelum Dibunuh Banyak Kerabat Syok
SUMSEL - Pendeta Muda Melinda Zidemi yang dibunuh di Sungai Baung OKI Sumatera Selatan dikenal sebagai pribadi yang ramah.
Keluarga dan teman-teman pendeta muda Melinda Zidemisangat terpukul dengan kematian pendeta muda yang cantik dan ramah ini.
Melinda yang dikenal sebagai pendeta di gereja dikenal warga sebagai pribadi yang baik dan aktif dalam organisasi IPNIS (Ikatan pemuda Nias Sumatera Selatan).
Pendeta cantik Melinda Zidemi juga dikenal sebagai pribadi yang humoris.
Fedi (23) anggota IPNIS yang juga sahabat korban mengaku sebelum ditemukan tewas, ia sempat mengobrol lewat chat whatsapp dengan Melinda Zidemi.
Sementara itu, Diana (30), kerabat Melinda di Sungai Baung mengaku sangat tidak menyangka Melindawati akan mengalami nasib nahas yang berujung maut.
"Karena jam 5 sore dia (Melindawati) sempat mampir ke rumah saya. Saya sempat mengingatkan dia supaya cepat pulang. Hari sudah sore, belum lagi hujan deras. Saya bilang bahaya kalau lama-lama di luar," kata Diana saat diwawancarai Tribunsumsel.com di RS Bhayangkara Palembang.
Diana mengungkapkan saat itu, Melindawati baru pulang dari pasar bersama Nita Pernawan (9) anak jemaat di satu gereja yang sama dengan korban.
"Saat itu nggak ada sama keluhan dia (Melindawati) soal dikejar atau diikuti orang lain, biasa saja. Dia juga nurut dan bilang langsung mau pulang," ucapnya.
Baru sekitar pukul 22.00 WIB, Diana mendengar kabar bila Melindawati hilang.
"Anak itu bilang, tante aku diculik," ujarnya.
Pihak kerabat langsung panik dan segera melakukan pencarian untuk menemukan korban.
"Kemudian jenazahnya kami temukan sekitar 4 kilometer dari mess dia disana," ujarnya.
Adik korban Yanti bersama keluarganya menangis saat jenazah diturunkan dari mobil.
Foto Yanti Zidemi saudara kandung MZ (24) Vikaris yang tewas menjadi korban pembunuhan di Sungai Baung, Kabupaten OKI,Sumatera Selatan menangis haru dipelukan eluarganya, saat jenazah korban tiba di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3/2019). (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)
Mereka saling berpelukan, berlinang air mata menyaksikan tubuh calon pendeta muda itu dibawa masuk ke ruang jenazah.
Tak banyak kata yang terucap dari mulut Yanti.
Ia hanya terlihat terus meneteskan air mata sembari memeluk sanak saudaranya yang ada di depan ruang jenazah.
Anugerah Gaurifah (25), sepupu Melinda Zidoni mengatakan, korban menamatkan jenjang strata 1 dan meraih gelar Sarjana Teologi Kependetaan di Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang pada 2018.
Sebelumnya, pemerkosaan disertai pembunuhan terhadap calon pendeta yakni Melinda Zidemi alias Melindawati, hingga kini masih terus diselidiki.
Hal ini, diungkapkan Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi saat mendatangi kamar jenazah RS Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3/2019).
"Kalau dilihat, diduga korban ini kenal dengan pelaku. Makanya, pelaku ini menggunakan tutup wajah agar tidak diketahui korban," ujar Supriadi.
"Untuk kondisi Nita, anak yang bersama korban saat ini masih syok. Dari korban Nita inilah bisa mengetahui kejadian pembunuhan terhadap Melindawati," ujarnya.
Calon pendeta cantik Melindawati Zidemi alias Melinda Zidemiyang ditemukan tewas di Sungai Baung Sumsel, Selasa (26/3/2019) diketahui telah memiliki seorang tunangan.
Bahkan diketahui, Melindawati akan segera menikah dalam waktu dekat.
"Saya dengar kabar, dia mau nikah dalam waktu dekat. Tapi saya sendiri nggak berani memastikan, nikahnya tahun ini atau nunggu dia (Melindawati) selesai ikatan dinas tahun depan," ujar Anugerah Gaurifa (28) sepupu Melindawati saat ditemui di depan ruang forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Selasa (26/3/2019).
Dikatakan Anugerah, tunangan korban juga berasal dari Nias Sumatera Utara.
"Tunangannya tinggal disana (Nias). Sama-sama dari sana,"ujarnya.
Sementara itu, Anugerah mengaku tahu kabar tewasnya Melindawati dari informasi yang diterimanya di grup keluarga.
"Karena kami ada grup keluarga. Dari situ saya tahu, Melindawati sudah meninggal,"ungkapnya.
Berdasarkan pantauan Tribunsumsel.com di lapangan, pihak keluarga dan kerabat calon pendeta cantik Melindawati Zidemi terus berdatangan ke rumah sakit Bhayangkara.
Tampak terlihat kesedihan mereka telah kehilangan sosok pribadi yang dikenal baik dan ramah pada setiap orang tersebut.
Melinda Zidemi alias Melindawati tewas dibunuh di Sungai Baung OKI Sumsel.
Rekan sejawat Melinda, Harisman Manai menyebutkan Melinda belum berstatus pendeta.
Melinda adalah vikaris atau calon pendeta.
Melindawati, merupakan warga Nias Sumut dan sudah sejak 2013 lalu untuk sekolah. Usai selesai dari sekolah tinggi teologi Injil Palembang, ia langsung ditugaskan ke Sungai Baung sejak bulan Oktober 2018 lalu.
Selain itu Harisman juga menyebutkan lokasi tempat dibunuhnya Melinda memang sepi.
"Memang, tempat yang dilintasi Melindawati itu sepi. Tetapi, kami tidak tahu seberapa rawan tempat itu," ujar Teman korban Harisman Manai yang juga calon pendeta ini saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3).
Sebelumnya diberitakan, Jenazah Melindawati alias Melinda Zidemi yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan akhirnya tiba kamar jenazah RS Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3/2019).
Peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan yang menimpa Melindawati Zidoni alias Melinda Zidemi (24) membuat geger warga.
Melinda yang dikenal senagai pendeta di gereja dikenal warga sebagai pribadi yang baik.
Melinda tak jarang bertegur sapa dengan warga yang ditemuinya.
Jenazah Melinda ditemukan Selasa (26/4/2019) sekira pukul 04.30 WIB, di Areal PT PSM Divisi 3 Blok F 19 Dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan
Baca juga FAKTA KASUS: Kisah Pilu Melinda Zidemi, Video Call Pendeta Sebulan Sebelum Dibunuh
Baca juga TERUNGKAP, Ini Dia Ciri-ciri Pelaku Pembunuhan Pendeta Muda Melinda Zidemi Asal Nias
Baca juga Melinda Zidemi, Seorang Pendeta Wanita Asal Nias Dikabarkan Diperkosa lalu Dibunuh
Kronologis Kejadian
Pada hari senin pukul 16.30 WIB Melindawati Zidoni Nita Pernawan (9) berangkat dari divisi 4 dengan menggunakan speeda motor Honda Revo Warna Hitam List Merah menuju ke pasar jeti, sekira pukul 17.00 WIB.
Kedua korban pulang menuju camp divisi 4, sebelum sampai di divisi 4 tepat nya di divisi 3 korban dihadang di jalan dengan cara jalan diblokir menggunakan batang kayu balok.
Kemudian korban berhenti lalu korban dihampiri oleh diduga kedua orang pelaku dengan ciri-ciri berbadan kurus dengan tinggi kurang lebih 165 centimeter.
Pelaku menggunakan baju hitam dan memakai penutup wajah, diduga kain sarung warna hitam sebagai penutup wajah.
Melindawati Zidoni dan Nita Pernawan diseret oleh pelaku ke dalam kebun sawit kemudian ke 2 korban dicekik dan tangan diikat menggunakan karet bekas ban dalam motor.
Korban Nita Pernawan pingsan dan dibuang disemak semak di areal perkebunan sawit.
Sementara Melindawati Zidoni dicekik hingga meninggal kemudian mayatnya diseret dan dibuang di TKP kedua yang berjarak lebih kurang 100 M dari TKP pertama
Melindawati Zidoni diduga Sebelum dibunuh diperkosa terlebih dahulu.
Pada saat ditemukan oleh warga yang mencari korban sejak pukul 22:00 Wib s/d korban ditemukan dalam keadaan tidak menggunakan celana dan baju bagian atas terbuka.
Barang Melinda Hilang
Melinda Zidemi ditemukan tak bernyawa di areal perkebunan PT Swait Mas Persada, Sungai Baung, Ogan Komering Ilir (OKI).
Kawasan Sungai Baung merupakan areal industri.
Jika dari Palembang untuk menuju ke sana harus menggunakan transportasi sungai berupa speedboat dari Dermaga Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.
Sekitar 2 jam perjalanan menuju ke Sungai Baung.
Sebelum mayat Melinda Zidemi ditemukan pada, Selasa (26/3) pukul 06.00, warga Sungai Baung semalaman mencari Melinda.
Warga mencari karena ada anak berusia 11 tahun yang mengabarkan ia dan Melinda Zidemi dicegat 2 orang pria di tengah jalan saat hendak pulang dari Divisi 1 ke Divisi 4 Perekebunan PT Sawit Mas Persada Pukul 17.00.
"Si anak selamat dan berlari mengabari kalau ada yang mencegat," kata Dodi.
Menurut Dodi, saat ditemukan tak ada barang-barang Melinda yang hilang termasuk sepeda motornya masih ada.
Kabar tewasnya Melinda Zidemi ini sangat tak disangka.
Melalui ucapan duka cita di akun facebooknya, terungkap bahwa Melinda akan segera menikah.
"Kabar duka baru saja kami dengar, blom tau bagaimana kronologisnya tp kami yg pernah bersama mu sangat terkejut dan merasa kehilangan"
"Kawan kami Melinda Zidemi yang dalam penugasan misi pelayananya ditemukan meninggal terbunuh dihutan"
"Padahal kami pun cukup senang mendengar rencana pernikahanmu bulan 6 ini dengan Feniaro Halawa. Tapi apa yang bisa kami lakukan, hanya memanjatkan doa semoga Ade diterima disisi Tuhan"
"Perjuangan sebagai seorang misi Tuhan telah selesai. Dan semoga pelaku segera ditangkap pihak berwajib,"
Ucapan Duka Cita
Meninggal Melinda Zidemi membuat kerabatnya syok
Berbagai ucapan ditulis di facebook Melinda Zidemi
Berikut ucapan duka cita di facebook Melinda
RIP Melinda Zidemi, Engkau Punya Tempat Yang Layak Di Kerajaan Surga Semoga Keluarga Yang Di Tinggalkan Diberi Ketabahan. Amin
Turut beduka cita atas meniggalnya adek kami Melinda Zidemi semoga amal ibadah km selama ini di terima di sisi Tuhan yg maha kuasa. Moga keluarga yg di tinggal di beri kesabaran dan penghiburan oleh tuhan kita di surga. Dan begitu pula kepada adik kami Feniaro Halawa yg sabar itu udah takdir dan kehendak tuhan yg di atas, dia yg memberi dan dia juga yg ngambil.'
Gak nyangka kamu berakhir seperti ini dek Melinda Zidemi..
Pagi2 saya dengar kabarmu,badanku lemas..
Selamat jalan dek, Tuhan yang memberi Tuhan yang mengambil. Pelayananmu di dunia berakhir tapi kamu tetap melayani TuhanMu di sorga.
Kawasan Sungai Baung merupakan areal industri.
Jika dari Palembang untuk menuju ke sana harus menggunakan transportasi sungai berupa speedboat dari Dermaga Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.
Sekitar 2 jam perjalanan menuju ke Sungai Baung.
Sebelum mayat Melinda Zidemi ditemukan pada, Selasa (26/3) pukul 06.00, warga Sungai Baung semalaman mencari Melinda.
Warga mencari karena ada anak berusia 11 tahun yang mengabarkan ia dan Melinda Zidemi dicegat 2 orang pria di tengah jalan saat hendak pulang dari Divisi 1 ke Divisi 4 Perekebunan PT Sawit Mas Persada Pukul 17.00.
"Si anak selamat dan berlari mengabari kalau ada yang mencegat," kata Dodi.
Menurut Dodi, saat ditemukan tak ada barang-barang Melinda yang hilang termasuk sepeda motornya masih ada.
Supriadi Kabid Humas Polda Sumatera Selatan mengungkapkan dugaan tersangka dalam pembunuhan ini mengira bahwa korban NT sudah meninggal.
"Di luar dugaan pelaku bahwa korban NT yang selamat ini yang kini jadi saksi selamat, dan bisa melepaskan diri dan kabur," ungkapnya di Instalasi Forensik Rs Bhayangkara Palembang. Selasa (26/3/19).
"Saat ini korban sudah kita amankan, kita rawat sampai pulih, dan kita mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk mengungkap kasus ini," tambahnya.
Masih kata Supriadi kondosi psikis korban selamat mengalami trauma.
"Dan terdapat luka di punggung diduga karena diseret menuju tempat semak-semak dan ada dua TKP ya," tegasnya.
Polisi menduga pelaku yang membunuh dan memperkosa korban merupakan orang dekat.
"Menurut keterangan dari saksi selamat pelakunya dua orang. Jadi dugaan kami ini pelakunya orang dekat," terang Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi di RS Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3/2019).
Supriadi mengatakan dugaan pelaku orang dekat ini menguat karena pelaku menggunakan kain sarung untuk menutupi wajah.
Selanjutnya para menghadang korbannya ketika melintasi kebun sawit yang lokasinya tak jauh dari pemukiman warga.
"Mereka sedang naik motor berdua saat diadang. Motor sudah ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan mayat. Kalau kami yakin pelakunya ini orang dekat lah, makanya dia pakai penutup wajah," kata Supriadi.
Supriadi memastikan pihaknya akan kerja keras untuk mengungkap pelaku pembunuhan dan pemerkosaan calon pendeta itu.
Dia menyebut ada beberapa alat bukti yang sudah ditemukan di lokasi.
Sementara itu, Supriadi mengatakan korban selamat berinisial N (9) masih trauma.
N mengalami luka di punggung dan leher karena dicekik oleh pelaku.
"Korban selamat luka di punggung dan leher karena dicekik serta diseret-seret sama pelaku. Untuk korban bernama N ini, mungkin para pelaku tidak tahu jika selamat, kondisinya pun masih sangat trauma karena dia diikat dan situasinya cukup mencekam," kata Supriadi.