FAKTA KASUS: Kisah Pilu Melinda Zidemi, Video Call Pendeta Sebulan Sebelum Dibunuh
SUMSEL - Inilah fakta lain mengharukan di balik kasus pembunuhan pendeta muda Melinda Zidemi.
Sebelum Melinda Zidemi ditemukan tewas mengenaskan. Gak disangka video call Melinda Zidemi sebulan lalu jadi kenangan terakhir.
Para sahabat serta keluarga Melinda Zidemi (24) yang merupakan vikaris atau calon pendeta tak bisa menahan tangis ketika jenazah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum, Selasa (26/3/2019).
Jenazah Melinda Zidemi (MZ) datang dengan menggunakan ambulans didampingi oleh Arisman Manai (23), vikaris GKII Sungai Baung bersama pemimpin gereja.
Adik korban Yanti bersama keluarganya menangis saat jenazah diturunkan dari mobil.
Mereka saling berpelukan, berlinang air mata menyaksikan tubuh calon pendeta muda itu dibawa masuk ke ruang jenazah.
Tak banyak kata yang terucap dari mulut Yanti.
Ia hanya terlihat terus meneteskan air mata sembari memeluk sanak saudaranya yang ada di depan ruang jenazah.
Anugerah Gaurifah (25), sepupu Melinda Zidoni mengatakan, korban menamatkan jenjang strata 1 dan meraih gelar Sarjana Teologi Kependetaan di Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang pada 2018.
Selama menempuh pendidikan, Melinda Zidoni tinggal di mess kampus. Jika sedang libur, korban sering berkunjung ke kediaman sepupunya di kawasan Sukabangun.
"Setelah tamat kuliah, Melinda Zidoni ikatan dinas dan bertugas di Sungai Baung. Adiknya juga kuliah di sini di kampus yang sama," kata Anugerah saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Ia pun tak menyangka, jika video call MZ satu bulan lalu saat berada di Sungai Baung merupakan video call terakhir kalinya sebelum korban ditemukan menjadi korban pembunuhan.
Dalam video call tersebut, Melinda Zidoni mengaku akan kembali berkunjung ke Palembang sebelum pulang ke Nias untuk menikah.
"Terakhir kakak saya yang video call, korban bilang mau pulang ke Palembang dulu. Memang mau menikah dalam waktu dekat ini di Nias,"ujarnya.
Pihak keluarga berharap polisi dapat cepat menangkap pelaku sehingga ia diadili atas perbuatan kejinya tersebut.
Pendeta GKII
Suasana tampak ramai terlihat di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) yang berada di Jalan Urip Sumoharjo Sekojo Palembang.
Karena mereka adalah teman-teman dari Melinda Zidomi yang menjadi korban pembunuhan dan ditemukan Sungai Baung Kabupaten OKI Sumatera Selatan.
Teman-teman seangkatannya mengatakan bahwa Melinda statusnya sudah menjadi Pendeta dan tamat pada tahun lalu.
"Iyo mas Dio tuh tamatan tahun lalu kalau dak salah tahun 2018," ujar salah satu teman laki-lakinya.
Ia menambahkan bahwa jenazah akan dibawa ke sini (Gereja Kristen Injili Indonesia) untuk disembayangkan dan silakan.
Lalu, akan dibawa keluarganya ke Nias, Sumatra Selatan.
Namun ketika di mintai keterangan baik dari pihak gereja dan keluarganya mereka enggan berkomentar.
Arisman Manai yang juga vikaris di Gereja GKII mengatakan, MZ sedang menjalani ikatan dinas sebagai vikaris di Sungai Baung selama dua tahun.
Melansir kompas.com, Arisman mengaku, MZ sempat ingin meminta izin pada bulan Juni mendatang untuk melangsungkan pernikahan bersama tunangannya di Nias Selatan, Sumatera Utara.
"Baru enam bulan bertugas di sini. Memang dia bilang bulan 6 mau menikah dengan tunangannya di Nias," kata Arisman saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang,Selasa (26/3/2019).
Dilanjutkan Arisman, lokasi tempat korban ditemukan memang terbilang sepi dan jauh dari Gereja sekitar 4 kilometer.
Selama ini, MZ memang sering berbelanja ke pasar mengajak muridnya di gereja.
"NP itu muridnya di gereja, memang sering dipasar. Waktu ditemukan tangan dan kakinya diikat semua, punggung korban luka lecet seperti diseret," ujarnya.
Sementara itu, Anugrah Gaurifa (25) yang merupakan keluarga MZ juga membenarkan jika korban dalam waktu dekat akan melangsungkan pernikahan.
"Iya memang mau menikah sama tunangannya. MZ sudah 5 tahun di Palembang kuliah di sini. Kalau tugas baru enam bulan," kata Anugrah.
Anugerah MZ mengatakan, korban menamatkan jenjang strata 1 dan meraih gelar Sarjana Teologi Kependetaan di Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang pada 2018.
Selama menempuh pendidikan, MZ tinggal di mess kampus.
Jika sedang libur, korban sering berkunjung ke kediaman sepupunya di kawasan Sukabangun.
"Setelah tamat kuliah, MZ ikatan dinas dan bertugas di Sungai Baung.
Adiknya juga kuliah di sini di kampus yang sama," kata Anugerah saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Ia pun tak menyangka, jika video call MZ satu bulan lalu saat berada di Sungai Baung merupakan video call terakhir kalinya sebelum korban ditemukan menjadi korban pembunuhan.
Dalam video call tersebut, MZ mengaku akan kembali berkunjung ke Palembang sebelum pulang ke Nias untuk menikah.
"Terakhir kakak saya yang video call, korban bilang mau pulang ke Palembang dulu. Memang mau menikah dalam waktu dekat ini di Nias,"ujarnya.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengaku, jika saat ini mereka sedang mengumpulkan seluruh bukti untuk mengejar para pelaku melalui keterangan NP (9).
NP berhasil selamat setelah dikira oleh para pelaku tewas usai dicekik dan diikat.
"Kami masih kumpulkan bukti dan keterangan dari korban. Kasus ini masih dikembangkan Polda Sumsel mem-back up Polres OKI," kata Supriadi.
Supriadi Kabid Humas Polda Sumatera Selatan mengungkapkan dugaan tersangka dalam pembunuhan ini mengira bahwa korban NT sudah meninggal.
"Di luar dugaan pelaku bahwa korban NT yang selamat ini yang kini jadi saksi selamat, dan bisa melepaskan diri dan kabur," ungkapnya di Instalasi Forensik Rs Bhayangkara Palembang. Selasa (26/3/19).
"Saat ini korban sudah kita amankan, kita rawat sampai pulih, dan kita mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk mengungkap kasus ini," tambahnya.
Masih kata Supriadi kondosi psikis korban selamat mengalami trauma.
"Dan terdapat luka di punggung diduga karena diseret menuju tempat semak-semak dan ada dua TKP ya," tegasnya.
Polisi menduga pelaku yang membunuh dan memperkosa korban merupakan orang dekat.
"Menurut keterangan dari saksi selamat pelakunya dua orang. Jadi dugaan kami ini pelakunya orang dekat," terang Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi di RS Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3/2019).
Supriadi mengatakan dugaan pelaku orang dekat ini menguat karena pelaku menggunakan kain sarung untuk menutupi wajah.
Selanjutnya para menghadang korbannya ketika melintasi kebun sawit yang lokasinya tak jauh dari pemukiman warga.
"Mereka sedang naik motor berdua saat diadang. Motor sudah ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan mayat. Kalau kami yakin pelakunya ini orang dekat lah, makanya dia pakai penutup wajah," kata Supriadi.
Supriadi memastikan pihaknya akan kerja keras untuk mengungkap pelaku pembunuhan dan pemerkosaan calon pendeta itu.
Dia menyebut ada beberapa alat bukti yang sudah ditemukan di lokasi.
Sementara itu, Supriadi mengatakan korban selamat berinisial N (9) masih trauma.
N mengalami luka di punggung dan leher karena dicekik oleh pelaku.
"Korban selamat luka di punggung dan leher karena dicekik serta diseret-seret sama pelaku. Untuk korban bernama N ini, mungkin para pelaku tidak tahu jika selamat, kondisinya pun masih sangat trauma karena dia diikat dan situasinya cukup mencekam," kata Supriadi.
Dibunuh Orang tak Dikenal
Melinda Zidemi (24 tahun) ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di semak-semak perkebunan kelapa sawit PT PSM Divisi 3 Block F 19 dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu Air Sugihan OKI, Selasa (26/3/2019).
Melinda Zidemi diduga diperkosa sebelum dibunuh oleh orang tak dikenal.
Kapolres OKI AKBP Donni Eka Syaputra melalui Kapolsek Air Sugihan Ipda Bakti mengatakan, korban keluar dari rumah dengan mengendarai kendaraan tujuan ke pasar bersama seorang anak inisial nama NT (11 tahun), yang masih tetangga tempat korban tinggal.
Saksi kunci saat ini masih diamankan untuk menggali keterangan lebih dalam.
"Untuk pengembangan kasus pembunuhan ini masih dalam pengumpulan data saksi-saksi dan dengan siapa mereka berkomunikasi sebelum hilangnya korban," kata Kapolsek ketika dihubungi melalui telepon.
Kepala Desa Air Sugihan, Asmadi alias Giok kepada wartawan mengaku, sebelum kejadian korban bernama Melinda Mawati Zidoni (24) pergi ke Pasar Jati Desa Sungai Baung pukul 16.00 bersama NT (11 tahun) anak tetangga korban untuk membeli sayuran.
Foto Melinda Zidemi Pendeta Muda Tewas Dicekik Dua Pria Berpenutup Wajah, Ini Penjelasan Polda Sumsel. Mendiang Melinda (kolase/facebook)
Kemudian pulang dari pasar mampir ke mess temannya yang berjarak 100 meter. Saat di jalan dihadang kayu balok oleh pelaku. Diperkirakan korban digotong dibawa pelaku masuk kebun.
Dari aksi pelaku ada tindakan kekerasan dengan cara pemerkosaan hingga nekat membunuh korban. Masih kata Asmadi, pukul 23.00, NT melaporkan kejadian tersebut ke mes teman korban.
Kemudian karyawan PSM langsung bergegas mencari korban sampai ditemukan pukul 05.00 tadi dengan kondisi mengenaskan.
Kedua kaki dan tangan terikat, celana dalam sudah terlepas di samping korban dan ditutupi dengan kain serta jaket.
"Korban sudah 1,5 tahun mengabdi menjadi pendeta di desa tersebut, dia dikenal baik dan ramah oleh tetangga sekitar."
"Hanya saja ia tidak begitu mengenal korban karena selama ini tidak pernah melaporkan diri," tegas Asmadi.
Masih kata Asmadi, setelah jasad ditemukan ia langsung melapor ke Polsek Air Sugihan pukul 07.00 anggota datang ke lokasi dan membawa jasad korban ke Klinik OKI Pupl and Paper Mills.
Jenazah Pendeta Melindawati alias Melinda Zidemi yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan akhirnya tiba kamar jenazah RS Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3/2019).
Jenazah Melinda tiba RS Bhayangkara Palembang, langsung dibawa masuk ke ruang jenazah. Jenazah korban akan divisum dan otopsi untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya korban.
Peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan yang menimpa Melindawati Zidoni alias Melinda Zidemi (24) membuat geger warga.
Melinda yang dikenal senagai pendeta di gereja dikenal warga sebagai pribadi yang baik. Melinda tak jarang bertegur sapa dengan warga yang ditemuinya.
Jenazah Melinda ditemukan Selasa (26/4/2019) sekira pukul 04.30 WIB, di Areal PT PSM Divisi 3 Blok F 19 Dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan.
Tangis keluarga pendeta cantik Melindawati Zidemi pecah saat mendatangi rumah sakit Bhayangkara, Selasa (26/3/2019).
Sambil menangis tersedu-sedu, Yanti, adik kandung korban langsung memeluk erat keluarganya sesaat setelah dia tiba di depan Ruang Forensik Rumah Sakit Bhayangkara.
Tidak hanya pihak keluarga yang menangis haru. Tetangga dan jemaat gereja yang sama dengan korban juga ikut larut dalam suasana kesedihan.
Sambil menangis tersedu-sedu, Yanti, adik kandung korban langsung memeluk erat keluarganya sesaat setelah dia tiba di depan Ruang Forensik Rumah Sakit Bhayangkara.
Diana (30), kerabat korban di Sungai Baung mengaku sangat tidak menyangka bila Melindawati akan mengalami nasib nahas yang berujung maut.
"Karena jam 5 sore dia (Melindawati) sempat mampir ke rumah saya. Saya sempat mengingatkan dia supaya cepat pulang. Hari sudah sore, belum lagi hujan deras. Saya bilang bahaya kalau lama-lama di luar," ujarnya.
Diana mengungkapkan saat itu, Melindawati baru pulang dari pasar bersama Nita Pernawan (9) anak jemaat di satu gereja yang sama dengan korban.
"Saat itu nggak ada sama keluhan dia (Melindawati) soal dikejar atau diikuti orang lain, biasa saja. Dia juga nurut dan bilang langsung mau pulang," ucapnya.
Baru sekitar pukul 22.00 WIB, Diana mendengar kabar Melindawati hilang. "Anak itu bilang, tante aku diculik," ujarnya.
Melinda Masih Calon Pendeta
Rekan sejawat Melinda, Harisman Manai menyebutkan Melinda belum berstatus pendeta. Melinda adalah vikaris atau calon pendeta.
Melindawati, merupakan warga Nias Sumut dan sudah sejak 2013 lalu untuk sekolah. Usai selesai dari sekolah tinggi teologi Injil Palembang, ia langsung ditugaskan ke Sungai Baung sejak bulan Oktober 2018 lalu.
Selain itu Harisman juga menyebutkan lokasi tempat dibunuhnya Melinda memang sepi.
"Memang, tempat yang dilintasi Melindawati itu sepi. Tetapi, kami tidak tahu seberapa rawan tempat itu," ujar Teman korban Harisman Manai yang juga calon pendeta ini saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3/2019).
Kronologis Kejadian
Pada hari senin pukul 16.30 WIB Melindawati Zidoni Nita Pernawan (9) berangkat dari divisi 4 dengan menggunakan speeda motor Honda Revo Warna Hitam List Merah menuju ke pasar jeti, sekira pukul 17.00 WIB.
Kedua korban pulang menuju camp divisi 4, sebelum sampai di divisi 4 tepat nya di divisi 3 korban diadang di jalan dengan cara jalan diblokir menggunakan batang kayu balok.
Kemudian korban berhenti lalu korban dihampiri oleh diduga kedua orang pelaku dengan ciri-ciri berbadan kurus dengan tinggi kurang lebih 165 centimeter.
Pelaku menggunakan baju hitam dan memakai penutup wajah, diduga kain sarung warna hitam sebagai penutup wajah.
Melindawati Zidoni dan Nita Pernawan diseret oleh pelaku ke dalam kebun sawit kemudian ke 2 korban dicekik dan tangan diikat menggunakan karet bekas ban dalam motor.
Korban Nita Pernawan pingsan dan dibuang disemak semak di areal perkebunan sawit.
Sementara Melindawati Zidoni dicekik hingga meninggal kemudian mayatnya diseret dan dibuang di TKP kedua yang berjarak lebih kurang 100 M dari TKP pertama
Melindawati Zidoni diduga Sebelum dibunuh diperkosa terlebih dahulu.
Pada saat ditemukan oleh warga yang mencari korban sejak pukul 22:00 Wib s/d korban ditemukan dalam keadaan tidak menggunakan celana dan baju bagian atas terbuka.
Menikah Bulan Juni
Melinda Zidemi ditemukan tak bernyawa di areal perkebunan PT Swait Mas Persada, Sungai Baung, Ogan Komering Ilir (OKI). Kawasan Sungai Baung merupakan areal industri.
Jika dari Palembang untuk menuju ke sana harus menggunakan transportasi sungai berupa speedboat dari Dermaga Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang. Sekitar 2 jam perjalanan menuju ke Sungai Baung.
Sebelum mayat Melinda Zidemi ditemukan pada, Selasa (26/3) pukul 06.00, warga Sungai Baung semalaman mencari Melinda.
Warga mencari karena ada anak berusia 11 tahun yang mengabarkan ia dan Melinda Zidemi dicegat 2 orang pria di tengah jalan saat hendak pulang dari Divisi 1 ke Divisi 4 Perekebunan PT Sawit Mas Persada Pukul 17.00.
"Si anak selamat dan berlari mengabari kalau ada yang mencegat," kata Dodi.
Menurut Dodi, saat ditemukan tak ada barang-barang Melinda yang hilang termasuk sepeda motornya masih ada. Kabar tewasnya Melinda Zidemi ini sangat tak disangka.
Melalui ucapan duka cita di akun facebooknya, terungkap bahwa Melinda akan segera menikah.
"Kabar duka baru saja kami dengar, blom tau bagaimana kronologisnya tp kami yg pernah bersama mu sangat terkejut dan merasa kehilangan"
"Kawan kami Melinda Zidemi yang dalam penugasan misi pelayananya ditemukan meninggal terbunuh dihutan"
"Padahal kami pun cukup senang mendengar rencana pernikahanmu bulan 6 ini dengan Feniaro Halawa. Tapi apa yang bisa kami lakukan, hanya memanjatkan doa semoga Ade diterima disisi Tuhan"
"Perjuangan sebagai seorang misi Tuhan telah selesai. Dan semoga pelaku segera ditangkap pihak berwajib,"