Cari

Pretty Sihite dan Tiga Atlet Atletik Sumut Boyong Medali dari Jatim Open 2019

Posted 01-04-2019 20:21  » Team Tobatabo
Foto Caption: Pretty Sihite (dua kiri), atlet PASI Sumut yang berhasil meraih medali emas dan perak nomor lari 1500 meter dan 3000 meter halang rintang Jatim Open 2019.

MEDAN - Empat atlet atletik asal Sumatera Utara berhasil membawa pulang sejumlah medali setelah meraih juara pada perhelatan kejuaraan nasional (Kejurnas) Jatim open 2019 di Gresik, Jawa Timur tanggal 28-31 Maret 2019.

Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sumut Suharjo mengatakan keempat atlet tersebut adalah Pretty Sihite yang berhasil meraih medali emas dari nomor lari 1500 meter dan perak di nomor 3000 meter halang rintang (steeplechase).

Kemudian Abdul Hafiz meraih medali emas dari nomor lempar lembing, Welman Pasaribu medali perak nomor lari 10000 meter dan Hardodi Sihombing medali perak lempar cakram putra.

"Kita mengirimkan ada 12 kalau gak salah itu. Jadi kita total itu dapat 2 emas, tiga perak, meloloskan Hafiz, Welman, dan Pretty (kualifikasi PON). Dia (Hardodi Sihombing) perak tapi hasilnya belum masuk limit sikit lagi," tutur Suharjo kepada Tribun Medan, Minggu sore (31/3/2019).

Suharjo juga menjelaskan, event Jatim open tahun ini menjadi salah satu ajang bagi para atlet atletik untuk merebut tiket kualifikasi PON agar bisa bertanding di PON Papua tahun depan.

Selain Jatim Open, sambung Harjo, akan ada event lainnya seperti Kejurnas Bulan Agustus mendatang, Jateng Open, Porwil Sumatera, event Laskar Pelangi di Bangka-Belitung, serta Pomnas, yang bisa dimanfaatkan bagi para atlet atletik Sumut tahun ini untuk bisa meraih tiket PON.

Jika para atlet mampu melewati limit PON sesuai dengan syarat dari PB PASI pusat maka atlet tersebut akan langsung lolos kualifikasi PON Papua 2020.

"Event lagi kita ada Kejurnas di Agustus, Jateng Open, Porwil Sumatera, kemudian Laskar Pelangi di Bangka-Belitung, ada Pomnas, masih banyak event (kualifikasi PON). Untuk tahun ini banyak. Popnas pun kalau umurnya 17 itu kalau limit PON masuk, ya masuk dia, karena PON nya di atletik ini umurnya 18-35 tahun persyaratannya ketentuan PB PASI," terangnya.

Atas prestasi yang berhasil diraih sejumlah atlet Sumut tersebut, Suharjo selaku pengurus PASI Sumut yang membina para mengaku bersyukur bahwa para atlet Sumut yang potensial semakin banyak yang mampu menorehkan prestasi.

Padahal kata Suharjo, PASI Sumut sempat terjadi kekosongan kepengurusan sebelumnya, namun saat ini mulai mampu bangkit. Dan dengan dukungan dari berbagi pihak termasuk KONI Sumut sehingga dapat terus membina atlet hingga melahirkan sejumlah prestasi bagi Sumut.

"Ya Alhamdulillah sekali lah. Artinya walaupun dulu itu kita kekosongan kepengurusan, pak Jefry mau 2017 akhir kita pelantikan, 2018 kerja, Alhamdulillah sekarang istilahnya tidak stagnan dan pembinaan tidak berhenti, terus berjalan dan KONI Sumut pun tetap mensupport," ungkapnya.

Masih kata Suharjo, rencananya para atlet yang berhasil lolos kualifikasi PON juga akan diberikan sejumlah bonus pembinaan oleh Ketua PASI Sumut Tengku Mahmud Jeffry sebagai bentuk penghargaan atas prestasi yang berhasil diraih para atlet.

"Kalau komentarnya Pak Jefry ketua PASI Sumut ada bonus yang lolos (kualifikasi PON). Jadi siapa yang limitnya masuk ada bonus," pungkasnya.

Dikutip dari Tribun Medan