Heboh Medsos 'Ferdinand' Unggah Foto Wanita Seksi
JAKARTA - Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melaporkan peretasan akun twitter-nya, @Ferdinand_Haean, ke Bareskrim Polri.
Ia merasa telah dirugikan akibat peretas mengunggah foto-foto perempuan berpakaian seksi. Terkait ini, viral juga akun milik Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyuono memuat foto tidak senonoh mirip wajah Ferdinan dengan perempuan tanpa busana.
Akun @Ferdinand_Haean yang diretas juga menyerang Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sugiono. Tampak foto lelaki berpelukan mesra perempuan berbusana minim.
Menurut Ferdinan yang saat ini Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, usai diretas, akun twitter Ferdinand dipakai memajang foto vulgar pornografi seorang perempuan.
Foto vulgar di akun medsos Ferdinand tersebut bersanding dalam kolase dengan foto calon presiden Prabowo Subianto.
"Iya betul dibajak. Waktu kejadian, Sejak kamis lalu pada pukul 23.00 WIB," kata Ferdinand saat melapor ke bareskrim Mabes Polri, Selasa (2/4/2019).
Laporan Ferdinan yang saat ini menjabat Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi teregister dengan nomor LP/B/0342/IV//2019/Bareskrim tertanggal 2 April 2018.
Terlapor dalam kasus ini tidak disebutkan. Pasal yang dilaporkan adalah tindak pidana mengakses sistem secara tidak sah (illegal access) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 30.
Pasal lain yang dijadikan acuan pelaporan ini adalah Pasal 46 dan atau Pasal 32 Jo Pasal 48, Pornografi/Prostitusi melalui media elektronik/media sosial UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 27 ayat (1), Kejahatan tentang Pornografi UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi Pasal 29.
Foto politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memang tersebar di Twitter. Anehnya, penyebar foto itu adalah akun @Ferdinand_Haean sendiri.
Usut punya usut, akun itu ternyata sudah diretas. Begitulah pengakuan si pemillik akun.
Akun itu menampilkan foto Ferdinand tanpa baju, foto seorang perempuan. Ada juga video yang beredar berisi kompilasi foto dan tangkapan layar percakapan pesan tertulis.
"Memang ada foto saya yang asli yang saya simpan, yang mukanya tergores, disimpan di e-mail saya sebagai barang bukti pernah laporan kekerasan kala itu. Tapi foto-foto seperti video itu segala macam saya pastikan fitnah hoax, editan, itu bukan foto saya," kata Ferdinand.
Ferdinand menduga, peretasan tersebut erat kaitanya dengan dukungan politik.
Sebab, dalam konten dan ujaran yang disebarkan peretas, ia menyerang dan tampak hendak mendiskreditkan pasangan calon presiden 02 Prabowo Subianto, di mana Ferdinand menjadi salah seorang tim suksesnya.
Apalagi, kata Ferdinand, dalam periode hampir bersamaan sejumlah akun milik kubu 02 juga diretas seperti akun Haikal Hasan dan Mas Piyu.
"Ini dialami oleh sejumlah teman juga di media sosial, akunnya diretas. Ada Haikal Hassan, ada Maspiyu, terus akun kawan kami. Itu semua diretas, jadi kami meyakini terkait dengan urusan politik," ujar Ferdinan.
Akun yang diretas itu juga tampak perang cuitan dengan akun twitter @bumnbersatu yang bernama pemilik Arief Puyuono.
Akun @Ferdinand_Haean yang diretas juga menyerang Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sugiono.
Akun itu mengunggah foto Sugiono sedang bersama seorang perempuan. Cuitan itu berbalas.
Akun Twitter @bumnbersatu yang mengklaim sebagai Arief Poyuono juga menyerang Ferdinand dengan konten asusila. Namun, Ferdinand menegaskan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono tidak memiliki akun Twitter.
Foto Editan
Ferdinand Hutahaean melapor ke Bareskrim Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (2/4). Kedatangan Ferdinand untuk melaporkan peretasan yang terjadi terhadap akun Twitternya @Ferdinand_Haean.
Dua akun email Ferdinand juga dilaporkan diretas. Politisi Partai Demokrat itu terakhir mengakses akun Twitter-nya pada tanggal 28 Maret 2019 sore.
"Saya melaporkan peretasan terkait akun Twitter saya dan dua akun email saya terkait akses ilegal melanggar UU ITE," ujar Ferdinand.
Ia juga mengaku melaporkan dua foto yang menampilkan dirinya.
Dua foto itu, adalah foto hasil editan yang mencemarkan nama baiknya. Ferdinand menjelaskan foto tersebut asli namun kemudian diedit seolah-olah ada foto video call.
"Kemudian melaporkan dua foto editan (yang) mencemarkan nama baik saya seolah-olah itu saya. Ada foto saya yang asli, betul, tapi foto video call itu editan, hoaks," ujar Ferdinand.
Dia menambahkan, "Itu turut saya laporkan ke Bareskrim Polri. Jadi ada dua hal (yang saya laporkan) peredaran foto editan itu sama peretasan akun Twitter dan email saya."
Lebih lanjut, pria berkacamata itu menegaskan dirinya hanya membuat satu laporan karena meyakini pelaku peretasan serta penyebar foto tersebut adalah orang yang sama.
Melalui akun twitternya, Ferdinand mengatakan akun media sosialnya diretas. "Semalam akun twitter saya dihack. Sekarang instagram dan facebook saya yang dihack..!!" cuit akun @ferdinand_haean.
"Jangan sampai saya bawa ke polisi..!! Segera baliki Instagram dan Facebook saya atau kalian rasakan..!!" tulis Ferdinan pada akunnya.
Di akun Ferdinand yang telah diretas itu juga beredar foto-foto yang seolah-olah menggambarkan diri Ferdinand. Tapi, foto itu menurut Ferdinand adalah foto hasil editan.
Namun hingga pelaporan kemarin, Ferdinan belum mengetahui atau belum bisa menduga siapa pelakunya. Ferdinand menyerahkan hal tersebut kepada aparat penegak hukum.
"(Saya bikin) Satu laporan karena pelakunya saya yakini sama. (Pelakunya) Dalam lidik, biar polisi yang mencari siapa pelakunya," kata dia.
Sehari sebelumnya, Senin (1/4), foto orang Istana Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin yang beredar di Twitter. Pertama, foto Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin tersebar lewat jejaring media sosial.
Warganet ramai membicarakan foto itu, foto yang berisi seorang pria tanpa baju dan celana.
Dia tak ingin berprasangka buruk soal motif yang melatarbelakangi penyebaran foto itu, dia hanya berharap publik tidak memandang buruk ke dirinya hanya karena beredarnya foto itu.
"Itu sebabnya saya juga harus kasih tahu supaya publik tidak merasa bahwa, jangan mereka memberi penilaian macam-macam terkait diri Bang Ali," kata Ngabalin. (Tribun