Polisi Kejar Jumastri yang tega Bakar Ibunya Hidup-hidup hanya karena Persoalan Uang
ASAHAN - Polisi telah mengantongi identitas pelaku pembakaran terhadap Inem (50) warga Dusun III, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pulau Bandring.
Diketahui Inem dibakar oleh anak tirinya bernama Jumastri alias Jum (42) saat berada di teras belakang rumah korban pada Selasa (25/6/2019).
Kini polisi masih mencari keberadaan Jumastri alias Jum yang melakukan perbuatan keji terhadap ibu tirinya tersebut.
"Tersangka atas nama Jumastri alias Jum. Masih dalam pengejaran," kata Kapolsek Kota Kisaran, Iptu Eddy Siswoyo, Selasa.
Sedangkan Inem sampai saat ini masih terus menjalani perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD H Abdul Manan Simatupang, Jalan Sisingamangaraja, Kisaran karena luka bakar disekujur tubuh korban.
"Korban masih dirawat di rumah sakit umum Kisaran akibat luka bakar disekujur tubuhnya," sebut Eddy.
Sementara itu, polisi kini telah menstrelisasikan tempat kejadian perkara (TKP). Di lokasi polisi menemukan botol yang diduga berisi bensin.
Bensin tersebut diduga digunakan Jumastri untuk memantik api ketubuh Inem hingga sekujur tubuh korban mengalami luka bakar.
Ketika peristiwa berlangsung, Inem yang menderita lumpuh tengah berada di rumah seorang diri. Suaminya, Suparman diketahui tidak sedang berada di tempat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelum tubuh Inem dibakar oleh Jumastri, sempat terjadi cekcok hingga akhirnya terdengar suara teriakan korban meminta pertolongan.
Inem Meninggal Dunia Dibakar Anak Tiri
Nek Inem meninggal dunia sempat beberapa jam mendapat perawatma di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD H Abdul Manan Simatupang, Kisaran, Selasa (25/6/2019).
Diketahui korban sengaja dibakar oleh anak tirinya yang dikenal dengan panggil Jum.
Sosok Jumastri, terduga pembakar Nek Inem pada Selasa (25/6/2019) sekitar pukul 09.00 WIB di teras belakang rumahnya, dikenal warga jarang berada di kampung mereka.
Salah seorang warga Dusun III, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pulau Bandring, Asahan, Sumatera Utara, Syafruddin mengenal anak tiri terduga pelaku pembakar korban, ia ketahui berprofesi sebagai sopir.
"Baru pulang si Jum lebaran kemarin. Dia kalau nggak salah di Palembang. Dia ini sopir. Kayak sopir serap gitu," sebut Syafruddin, Selasa.
Sepengetahuannya, Jum baru kembali menjelang Lebaran lalu. Selama berada di kampung mereka, Jum dikenal jarang bersosialisasi.
"Kalau Jum itu selama disini, sering hilang. Nanti tiba-tiba muncul. Nama lengkapnya kurang tahu, Jum aja kami tahunya," ujarnya.
Kondisi nek Inem yang mengalami luka bakar akibat dibakar oleh anak tirinya di belakang teras rumahnya yang berada di Dusun III Desa Sidomulyo, Kecamatan Pulau Bandring pada Selasa (25/6/2019). (Tribun Medan/Mustaqim Indra Jaya)
Sedangkan Ismiyati mengenal sosok Jum sering cekcok dengan Nek Inem. Diduga hal itu sering terjadi karena permasalahan uang.
Terlebih, Nek Inem setiap bulan selalu mendapat kiriman uang dari keluarganya.
"Kalau Jum itu bertato badanya. Sering berantam sama nenek itu, kalau bapaknya nggak di rumah," katanya.
Sementara itu, pascakejadian, kini keberadaan Jum tidak diketahui.
Diduga Jum telah melarikan diri setelah melakukan aksinya.
Sedangkan lokasi pembakaran Nek Inem telah disterilisasi oleh aparat kepolisian.
Inem Dibakar Anak Tirinya
Peristiwa pembakaran Nek Inem (50) yang dilakukan anak tirinya, Jum menggegerkan warga Dusun III, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pulau Bandring, Kabupaten Asahan pada Selasa (26/6/2019).
Nek Inem diketahui baru setahun belakang tinggal di lokasi kejadian.
Syafruddin pun mengungkapkan bahwa korban selama ini menderita lumpuh.
Bahkan kondisi Nek Inem telah lumpuh sebelum ia dinikahi oleh Suparman.
"Korban ini lumpuh. Dari saudaranya tiap bulan dapat bantuan, dikasih ke suaminya untuk biaya hidup korban sama untuk mengurusi korban," sebutnya.
Hal itu pun diamini Ismiyati, bahwa Nek Inem yang lumpuh sehari-hari setiap pagi selalu ditempatkan oleh suaminya di teras belakang rumahnya.
"Memang tiap hari kalau pagi sampai siang, selalu berada di teras belakang rumah. Posisinya sama di lokasi nenek itu dibakar tadi," ujar Ismiyati.
Kini, nek Inem yang mengalami luka bakar disekujur tubuhnya telah dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD H Abdul Manan Simatupang, Jalan Sisingamangaraja, Kisaran untuk mendapat perawatan.
Sebelumnya, warga Dusun III, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pulau Bandring, Asahan pada Selasa (25/6/2019) sekitar pukul 09.00 WIB terkejut dengan suara teriakan minta tolong.
Warga pun berbondong-bondong ke arah sumber suara yang ternyata berada di teras rumah Suparman.
Di sana warga melihat api telah membakar sekujur tubuh Inem (50) hingga asap memenuhi teras belakang rumah tersebut.
Warga pun kemudian berinisiatif mencari air untuk disiramkan ke tubuh inem.
"Awalnya kami dengan teriakan orang minta tolong. Ternyata tubuh nek Inem udah terbakar, api udah besar. Jadi kami langsung cari air, siramkan ke tubuh nenek itu," ungkap seorang tetangga, Ismiyati di lokasi kejadian.
Akibatnya sekujur tubuh nek inem mengalami luka bakar.
Pakaian dan rambut korban telah hangus dilalap api.
"Kami tanyai, katanya si Jum yang bakar. Jum itu anak tirinya. Nggak cocok orang ini memang sama anak tirinya. Sering diusir-usir," kata Ismiyati.
Masih kata Ismiyati, saat kejadian nek Inem diketahui tengah seorang diri berada di rumah.
Sedangkan suaminya, Suparman sedang tidak ditempat.
Kondisi nek Inem yang mengalami luka bakar akibat dibakar oleh anak tirinya di belakang teras rumahnya yang berada di Dusun III Desa Sidomulyo, Kecamatan Pulau Bandring pada Selasa (25/6/2019). (Tribun Medan/ Mustaqim Indra Jaya)
"Tadi Pas kejadian nenek itu sendiri. Bojonya lagi keluar," sebutnya.
Sedangkan pelaku, bernama Jum pascakejadia langsung melarikan diri.
Di lokasi kejadian ditemukan botol diduga berisi bensin yang dipakai untuk membakar tubuh korban.
Setelah mendapat perawatan di rumah sakit, nyawa nek Inem tidak tertolong.
Menurut penuturan pihak rumah sakit RSUD H Abdul Manan korban meninggal pada pukul 13.30 WIB setelah tubuhnya mengalami luka bakar hampir 100 persen.
"Jenazah korban saat ini masih berada di sini," kata dokter jaga Rico Gandi.
Menurut keterangan warga, sebelum peristiwa itu terjadi korban sempat cekcok dengan salah seorang anak tirinya yang bernama Jumastri (42).
Pascaperistiwa itu, Jumastri langsung melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran petugas kepolisian.
"Tersangka atas nama Jumastri alias Jum. Masih dalam pengejaran," kata Kapolsek Kota Kisaran, Iptu Eddy Siswoyo, Selasa.