Siapa pun Kenal dengan Ucok Durian - Bolu dan Pancake Durian
Durian adalah buah yang mewakili kekhasan kuliner di Medan. Karena itu seseorang belum dianggap sampai ke Medan sebelum merasakan nikmatnya buah durian.
Zainal Abidin atau yang lebih dikenal dengan nama Ucok mengemukakannya awal pekan barusan. Ucok adalah pemilik kedai “Ucok Durian” yang berada di Jalan Iskandar Muda dan di Jalan Wahid Hasyim / Sei Wampu. Kedai durian ini setiap hari dikunjungi oleh ribuan pembeli, bahkan sudah menjadi salah satu objek wisata kuliner/jajanan khas Medan yang dikenal di mana-mana. "Siapa pun sudah kenal dengan Ucok Durian," katanya kepada MedanBisnis.
Dia menjelaskan, durian selama ini dianggap sebagai jajanan buah yang hanya disukai oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah. Tempat berjualannya pun di pinggiran jalan dengan kondisi yang seadanya. Menurutnya, hal tersebut harus diperbarui dengan membuat inovasi yang bisa menjadikan durian sebagai buah berkelas namun dengan harga yang tetap terjangkau.
"Karena itu kami membuat kedai seperti ini, ada meja kursi dan suasananya yang nyaman," katanya.
Menurutnya, usaha dagang buah durian dilakoninya dari mulai berjualan di pinggiran Jalan Iskandar Muda sampai kini memiliki ruko 4 pintu di Jalan Wahid Hasyim/Sei Wampu. Ini menjadi bukti ketekunan menggeluti bisnis durian sangat menguntungkan.
Di tempat barunya yang memiliki konsep lebih modern dengan fasilitas lebih lengkap dan suasana nyaman, Ucok yakin usahanya akan semakin maju. Ruko tersebut baru buka sejak sebulan yang lalu dengan menghabiskan modal sebesah Rp 750 juta. "Ya saya berani aja," katanya. Dia berpendapat, dengan membuka ruko yang khusus menjual durian dapat mengangkat derajat buah durian yang tidak lagi hanya disukai oleh kalangan masyarakat bawah saja. "Banyak artis ibukota dan pejabat yang makan durian di sini," katanya.
Saat mulai berbisnis, dia mengaku mengawalinya dengan bermacam-macam kesulitan. Dia sering ditolak oleh bank-bank saat mengajukan pinjaman untuk usahanya. Menurutnya, pada saat itu pihak bank tidak percaya bahwa bisnis berjualan durian sangat menguntungkan. "Padahal, pinjaman itu sangat penting untuk modal usaha," katanya.
Untuk memulai usahanya, dia mengaku mendapat dukungan yang besar dari keluarganya, di mana saat itu mereka memberikan uang sebesar Rp 1.750.000 yang digunakannya untuk memulai berjualan durian di Jalan Iskandar Muda. "Itu terjadi pada 16 tahun yang lalu," katanya.
Dikatakannya, keuntungan dari penjualannya saat itu hanya digunakannya untuk ditambahkan sebagai modal memperbesar usaha. Selang waktu berjalan, usahanya terus berkembang membaik. Dia kemudian membeli mobil pick up untuk mengambil durian dari berbagai daerah di Sumatera. "Saya waktu itu berani saja, karena yakin bahwa bisnis ini sangat potensial," katanya.
Hal tersebut dibuktikannya dengan perkembangan bisnis durian yang semakin baik. "Saat ini ada 2 mobil untuk angkut durian dan 1 mobil pribadi," katanya. Menurutnya, dengan apa yang didapatkannya saat ini, kesulitan yang dulu dialaminya terbayar.
Dia menjelaskan, setiap hari di dua kedainya di 2 tempat bisa menjual durian sebanyak 3.000 - 3.500 butir dengan keuntungan per hari mencapai Rp 30 jutaan. Saat ini, katanya, dia memiliki karyawan tetap sebanyak 26 orang.
Menurutnya, perkembangan bisnis duriannya telah ikut menghidupkan kembali kepercayaan pemilik kebun durian sehingga mereka tak perlu menebang pohon duriannya.
Dia mengemukakan pula persediaan buah durian sampai saat ini sangat banyak. Perbedaan musim panen di masing-masing daerah memberikan keuntungan tersendiri yang mana persediaan tidak akan pernah habis. "Sistemnya kita tahu kapan buah mulai muncul dan kapan jatuh, itu dari petaninya sudah kasih tahu, jadi 5 - 6 bulan kemudian kita datangi duriannya," katanya.
Ucok mengungkapkan durian bisa didapatkannya dari seluruh Sumatera antara lain Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Aceh, dan Sidikalang di Sumut. "Yang paling banyak dan enak tetap saja dari Sidikalang," ujarnya.
Rosita, seorang penggemar durian saat dijumpai di kedai Ucok Durian yang berada di Jalan Iskandar Muda mengatakan ia sudah menjadi pelanggan sejak 4 tahun lalu. Menurutnya, dari dulu sampai sekarang, buah yang dibelinya selalu bagus dan tidak pernah mengecewakan. "Rasanya enak, daripada di Jakarta yang lebih mahal, di sini lebih enak dan murah," katanya.