Kucurkan Dana Perbaiki Jalan, JR Saragih Dinilai Cari Dukungan Untuk 2015
RAYA - Anggota DPRD Simalungun Bernhard Damanik mengatakan, anggaran sebesar Rp 108 miliar untuk perbaikan jalan di wilayah Simalungun bawah (bakal wilayah pemekaran Simalungun Hataran) merupakan desakan lama DPRD yang baru diajukan JR pada 2014.
"DPRD sejak awal banyak menuntut agar daerah itu dibangun. Sejak awal, sejak 2009. Tapi baru diajukannya di 2014. Ini adalah keinginan bupati untuk mencari dukungan. Karena ini tahun 2015 tahun politik. Jangan karena itu bupati jadi seakan peduli terhadap masyarakatnya. Alokasi itu bukan inisiatifnya bupati. Tapi karena desakan-desakan DPRD," ujarnya, saat dihubungi Senin (15/12/2014).
Kenapa baru 2015?
"Nah, itu yang kita curigai. Kenapa selama ini tidak dilakukan alokasi berdasarkan pemerataan dan keadilan. Kalau dibandingkan 4 tahun sebelumnya sangat minim. Ini ada apa sebenarnya. Kita berharap anggaran untuk Simalungun bawah yang belum jadi dimekarkan itu jangan dijadikan alat politik," katanya.
Hal senada juga disampaikan pengamat konstruksi Pancasila Sibarani.
"Seharusnya tidak menumpuk gini. Seharusnya kalau dari kemarin-kemarin dilakukan ini tidak seperti ini. Ini anggarannya ini lebih ke arah politik mercusuar. Berbau ampanye ini. Kalau masyarakat cerdas, Ini bukan kebaikan, malah ini penelantaran. Kalau dari kemarin ini dilakukan proporsional, gak kayak gini. Ini kan udah hancur semuanya jalan ini. Kalau selama ini dilakukan bertahap pasti gak sebesar ini," katanya.
Pancasila menilai, selama ini, Pemkab Simalungun seakan luput dari fakta buruknya jalan di wilayah-wilayah tersebut.
"Selama ini bangunan kantor berlebih-lebih di Raya itu. Kantor bupati itu gak tahu lagi kita bilang apa. Yang diberikan bupati itu pembodohan. Kalau niatnya baik gak kayak gini. Ini udah terlambat ini," katanya.
Pancasila mengatakan, DPRD kurang cermat dalam melihat gerak-gerik bupati.
"DPRD harusnya jeli. Ini kupikir mereka terlibat. Biar bupatinya bisa kayak gitu. Yang jelas, kalau kita lihat itu, bisa dipastikan itu semua jalan yang selama ini gak pernah disentuh. Kayak Hutabayu, Bandarhuluan, Tanahjawa. Itu gak pernah disentuh selama ini, makanya bisa sampai sebesar itu anggarannya. Ini kita lihat itu semua wilayah Simalungun bawah. Niatnya jelek ini. Sebelum-sebelumnya dia gak pernah mengganggarkan. Sekarang udah gak jadi mekar baru dia butuh dukungan. Karena kan ini mau pemilihan lagi. Ini bukan proyek yang bermanfaat bagi masyarakat ini. Ini proyek politik ini," katanya.
Sebelumnya diwartakan, Pemkab Simalungun menganggarkan dana sebesar Rp 108 miliar untuk perbaikan jalan di sejumlah kecamatan yang termasuk peta wilayah Simalungun Hataran. Di antaranya Rp 10,5 untuk Kecamatan Hutabayuraja, Kecamatan Hatonduhan Rp 1,5 miliar, Jawa Maraja Bahjambi Rp 1 miliar, Tanahjawa Rp 3 miliar, Gunungmalela Rp 3 miliar, Bandarhuluan Rp 2 miliar, Bandar Masilam Rp 1,5 miliar, Bandar Rp 4,5 miliar, Ujungpadang Rp 1 miliar, Bosar Maligas Rp 5 miliar, dan Pematangbandar Rp 4,5 miliar.
"Dana yang kita alokasikan ini untuk infrastruktur jalan di kecamatan pada tahun 2015. Oleh karena itu kepada orang-orang tua saya, untuk pembangunan jalan di Kabupaten Simalungun ini mulai jalan desa sampai jalan-jalan protokol termasuk jembatan ada sekitar Rp 108 milyar di tahun 2015," kata Bupati Simalungun JR Saragih saat menghadiri Perayaan Natal Bersama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Simalungun yang di halaman gereja HKBP Bahal Batu, Hutabayu Raja.