Rura Silindung Nauli
Tak sabar rasanya ingin pulang kesana, menikmati alam pedesaan yang masih alami dan menggoda.
Penjelajahan pun dimulai. Melalui transportasi darat dengan bus L 300 Medan Raya Tour, “jelajah” pun memulai perjalanan. Sasaran kali ini adalah daerah dengan alamanya yang sarat dengan aroma pinus dan kabut hitam di pagi hari. Daerah yang dulunya juga dikenal daerah awal mula Kristen di Tanah Batak, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).
Perjalanan selama tujuh jam memang terasa cukup melelahkan. Setelah melewati Kabupaten Deli Serdang, Tebing Tinggi kami “jelajah” sejenak beristirahat di Pematang Siantar lalu kembali melanjutkan perjalanan. Ini masih setengah perjalanan. Pada setengah perjalanan kedua, beberapa penumpang mulai mengeluarkan jaket anti dingin dari dalam tasnya dan memakainya. Maklum, Danau Toba telah dekat, maka tak heran cuaca pun mulai terasa dingin. Perjalanan pun dilanjutkan seraya melintasi daerah wisata Parapat, Porsea, Balige, Siborong-borong hingga pada akhirnya tiba di Kota Tarutung, ibukota Taput.
Pagi yang dingin! Sejenak kita lupakan Kota Medan yang selalu panas. Tarutung, meskipun cuacanya dingin, namun jika Anda berkunjung bersama keluarga ke sini, jangan takut untuk mencelupkan badan Anda ke dalam air karena di sini kita akan dimanjakan dengan banyaknya tempat pemandian air panas alami.
Bagaimana dengan penginapan? Memang inilah yang masih menjadi kendala hingga saat ini melihat cukup banyaknya lokasi wisata mencakup wisata rohani alam dan seni budaya seharusnya juga diimbangi dengan sarana penginapan yang memadai. Ini biasanya terjadi pada setiap akhir tahun di mana banyak wisatawan lokal atau asing yang ingin menikmati Natal dan Tahun baru di kawasan wisata Salib Kasih yang berada di Kecamatan Siatas Barita.
Di Kota Tarutung persis sebuah Hotel Melati berdiri di sana juga sebuah hotel dengan 15 kamar tak jauh dari lokasi Salib Kasih. Setidaknya ini berarti meskipun masih jauh dari harapan para wisatawan.
Selain Salib Kasih, juga terdapat panorama alam Muara yang identik dengan pemandangan Danau Toba, pemandian air panas dan pemandian air soda. Anehnya, pemandian air soda hanya ditemui di dua negara saja, yakni Venezuela dan Indonesia (Tarutung).
Taput, dengan hadirnya Gunung Dolok Martimbang yang tidak lagi aktif, memungkinkan bertaburnya pemandian air panas mengandung unsur belerang. Masyarakat setempat menyakini mandi di sini bisa menyembuhkan penyakit kulit serta menyegarkan otot-otot letih. Jika ingin mencoba pemandian ini dapat kita temukan di Desa Hutabarat lokasinya sekitar dua kilometer dari Kota Tarutung.
Pengalaman Menarik
Ketika “jelajah” mencoba mencelupkan badan ke dalam kolam pemandian air panas dan selalu tampak mengeluarkan uap panas itu, bayangan seluruh badan terasa direbus sedikit menghantui. Meski pada awalnya sangat panas karena tidak biasa, namun setidaknya ada satu teknik agar proses pemandian tidak terasa menakutkan dan rasanya tidak seperti direbus.
“Pertama-tama, bagian tubuh yang dimasukkan ke dalam air adalah kedua kaki. Setelah cukup terbiasa dengan panasnya lalu masukkan bagian tubuh yang lain,” Seseorang memberi petunjuk. Ia tidak bohong! Bahkan “jelajah” sempat “ketagihan” dan ingin berlama-lama di sana. Namun “jelajah” tak urung menjadi sedih ketika meninggalkan lokasi pemandian. Sebuah tulisan rasanya seperti meledek: “Sekali mandi pasti ketagihan”. Pagi itu masih awal dari perjalanan.