Kapal Penumpang di Danau Toba Perlu Dilengkapi Radio Komunikasi dan Emergency Calls
JAKARTA - Dalam pertemuan dengan Asisten Deputi Navigasi dan Keselamatan Maritim Kemenko Maritim RI, Odo RM Manuhutu, Pengurus Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) mengusulkan agar semua kapal penumpang di Danau Toba wajib miliki radio komunikasi. Selain itu, YPDT juga meminta agar emergency calls menggunakan satu nomor untuk semua permasalahan terkait transportasi di danau tersebut.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 7 Gedung Kemenko Maritim, Jakarta, Rabu pagi (28/11/2018) itu, juga dibahas mengenai ha-hal yang mendasar tentang keselamatan transportasi dan kondisi air di Danau Toba.
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (28/11/2018), YPDT juga mengusulkan 7 poin lainnya yang penting dilakukan di Danau Toba. Pertama, perlunya memberdayakan kapal-kapal rakyat agar memenuhi standar keamanan dan keselamatan, termasuk memberdayakan masyarakat di sekitar Danau Toba. Kedua, membuat standarisasi untuk semua kapal angkut penumpang. Ketiga, memperjelas tanggung jawab dan aturan keselamatan di bidang pelayaran seperti ada satu badan nasional keselamatan pelayaran. Kelima, meningkatkan kepatuhan dan penegakan hukum atau aturan main, serta penggunaan teknologi informasi yang dapat dioptimalkan melalui online single system (OSS) dalam hal perizinan/lisensi.
Poin kelima adalah melakukan kampanye sadar keselamatan untuk transportasi air di KDT secara berkala. Keenam, pengelolaan ASDP di bawah tanggung jawab Direktorat Jenderal Perhubungan Darat direkomendasikan agar berada di bawah tanggung jawab Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk menghindari tumpang tindih kewenangan di antara kedua lembaga. Poin ketujuh adalah perlunya pembuatan rambu-rambu keselamatan disampaikan dalam 3 bahasa utama, yaitu Batak, Indonesia dan Inggris.
Pengurus YPDT pun mendesak perlunya dibentuk tim untuk mereview dan mengatasi gap atau kesenjangan yang ada dalam manajemen transportasi perairan Danau Toba.
Asisten Deputi Navigasi dan Keselamatan Maritim Kemenko Maritim RI, Odo RM Manuhutu, dalam pertemuan itu berjanji akan menindaklanjuti saran YPDT itu dengan bekerja sama dengan berbagai pihak.