Cari

Rasain! Di Kampung Ferdinand, Sandiaga Ditolak Pedagang dan Disuruh Pulang

Posted 12-12-2018 12:11  » Team Tobatabo
Foto Caption: Sandiaga Blusukan di pasar Kota Pinang

Setelah menista kuburan dan melangkahi kuburan jenasah pendiri NU dan pejuang NKRI, Sandiaga kembali blusukan ke pasar. Setelah reda penistaan kubur yang ia lakukan, ia mulai blusukan dan merusak pasar lagi. Warga Sumut kapok dipimpin Edy. Tidak mau dipimpin Sandi penista kubur.

Sandiaga blusukan dan ditolak oleh pedagang pasar di Sumatera Utara, tempat si Edy Rahmayadi yang galak bener. Spanduk terpampang di depan muka Sandiaga dan dia ngeleos begitu saja. Tidak ada petai yang bisa diambil untuk menutup mukanya. Tidak ada bawang yang terjejer untuk beralibi kenapa dirinya menangis meraung-raung. Bagaimana kisahnya?

Warganya jauh lebih galak dari Edy. Rasain! Sukurin! Coba dibuka topengnya, jangan-jangan basah. Sandiaga blusukan di Kotapinang, dan mendapatkan penolakan pedagang pasar. Ketua pedagang pasar ditolak oleh pedagang pasar. Rasain kau! Jangan kau main-main dengan warga Sumut! Awas kena gibal kau!

Kotapinang adalah sebuah kecamatan sekaligus pusat pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara, Indonesia. Kotapinang adalah tempat Sandiaga mau melakukan pencitraan murahan dan gak jelas. Dia ditolak oleh warga. Dia ditolak karena penista kubur ini merusak harga pasar.

Jarak kota ini adalah 345 km dari kota Medan, ibukota provinsi Sumatera Utara. Dahulu, ibukota kecamatan ini, Kotapinang yang juga merupakan ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan pernah menjadi ibukota Kesultanan Kota Pinang. Kenapa Kotapinang yang dijadikan tujuan?

Apakah karena Medan itu terlalu keras buat si Sandiaga Uno yang gemulay dan melambay? Sehari sebelumnya kita tahu bahwa Sandiaga disambut oleh ratusan orang di pasar Sangkumpal Bonang.

Kita tahu bahwa banyak orang yang menyambut Sandiaga. Masih mengherankan ya. Si tukang tipu dan si penista kubur bisa-bisanya disambut ratusan bahkan ribuan warga.

Penista kubur kok bisa disambut ribuan warga? Kenapa bisa demikian? Apakah yang dilakukan oleh Sandiaga sehingga ia si penista kubur itu bisa disambut ribuan warga?

Ibu-ibu, bapak-bapak dibayar nggak ke sini? Betul datang karena ingin perubahan di 2019? Salam dari Pak Prabowo Subianto untuk masyarakat Sidempuan. Jika diberi amanah oleh rakyat untuk melayani masyarakat Indonesia,

In Shaa Allah harga-harga stabil dan lapangan serta penciptaan lapangan kerja diperbanyak. Pendapatan juga kita tingkatkan…

Ini amanah dari masyarakat Padangsidimpuan juga masyarakat di daerah lainnya. Pesan ini kami terima…

Untuk karet kita akan buat industri karet di sini. Sehingga tidak hanya menjual bahan baku, tapi juga barang jadi, sehingga punya daya saing..

Luar biasa sambutan masyarakat Padangsidimpuan. In Shaa Allah ini membuat saya ingin bekerja keras lagi, agar 2019 di bawah kepemimpinan Prabowo Sandi, deregulasi ekonomi berpihak pada rakyat.

koar Sandi sambil berdiri di atas bangku di tengah ribuan orang.

Ternyata setelah disambut ribuan orang, Sandiaga ditolak warga di Kotapinang. Ini menjadi sebuah penolakan yang paling jujur. Sandiaga merusak harga. Dengan mengatakan apapun mahal, Sandiaga ingin merusak ekonomi di Indonesia.

Jangan sampai si penista kubur ini, menista para pedagang pasar dengan menyebut semua harga mahal. Semua harga tidak mahal. Itu adalah fluktuatif. Naik dan turun itu wajar. Indonesia butuh pemimpin yang baik. Indonesia butuh pemimpin yang tidak sontoloyo seperti Sandiaga Uno.

Indonesia tidak butuh Genderuwo yang menakut-nakuti wartawan seperti Prabowo Subianto ini. Jangan sampai Indonesia dipimpin oleh pemimpin yang ditolak oleh warganya sendiri. Jangan sampai Indonesia dihancurkan oleh mereka-mereka yang dungu ini.

Indonesia tidak butuh penista kubur, penyebar hoax, dan kader-kader yang bermasalah dengan narkoba, seks dan korupsi. Jangan mau Indonesia dipimpin oleh mereka yang merusak harga pasar dan menista kuburan.

Sandiaga ditolak oleh warga. Artinya orang ini harus segera ditenggelamkan. Stop merusak harga pasar. Datang ke pasar, naik ke atas kursi, menggurui ribuan orang.

Itu adalah tindakan yang tidak becus. Jangan kau coba lawan warga Sumut. Warga Sumut sudah belajar dari kekalahan Djarot. Warga Sumut sudah kapok dipimpin Edy Rahmayadi. Kalau warga Sumut cerdas, mereka tidak akan memilih Sandiaga untuk menghancurkan Sumut lagi dan lagi.

Begitulah hancur-hancur.

Oleh Manuel Wawengkang

Dikutip dari Seword.com