Cari

Bosan Akan Suasana Kota, Menteri Susi Rutin Beli Tuak Dua Jerigen di Danau Toba

Posted 16-09-2019 12:07  » Team Tobatabo
Foto Caption: Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di karnaval Danau Toba 2019

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ternyata rutin membeli tuak dari kawasan Danau Toba. Setiap dua Minggu, ia membeli tuak dua jerigen dan membawanya ke Pulau Jawa menggunakan pesawat terbang Susi Airlines via Bandara Sibisa

Hal tersebut dilakukan Susi sebelum ia diangkat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi menteri. Bahkan saat itu Bandara Sibisa masih sepi karena hanya Susi Air yang mendarat di sana.

“Sebelum saya menjadi menteri, sebetulnya saya sering ke (bandara) Sibisa (Tobasa). Setiap dua minggu sekali kalau di Medan bosan (karena) saya kurang suka dengan suasana kota besar, saya ke Sibisa. Biasanya saya pulang bawa tuak dua jerigen, cabai rawit, bawa nanas 50 kilogram, singkong, jagung. Beli dari masyarakat setempat hingga akhirnya saya sudah seperti bagian masyarakat di sini,” ungkap Susi setelah selesai mengikuti acara Karnaval Danau Toba hari kedua di Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara, Sabtu (14/9). Susi hadir mengenakan kebaya pink, dan setelan kain plus selendang berwarna pink khas Batak, Tumtuman.

Sebelumnya, Susi melepas rombongan karnaval tidak jauh dari Pasar Tradisional Balige. Susi bersama Bupati Tobasa Darwin Siagian melepas iringan karnaval dengan menabuh gendang Batak. Selanjutnya Susi naik ke mobil hias bercorak Gorga Batak Toba dan nuansa etnik lainnya.

Warga juga turut menyemarakkan karnaval dan pawai dengan mengenakan pakaian adat. Tidak pakaian Batak Toba, tapi hampir seluruh pakaian adat suku-suku yang ada di sekitar Danau Toba.

Saat baru hadir, Susi disambut dengan tortor. Dia juga menyempatkan diri manortor bersama peserta pawai yang sejak pagi menunggunya. Ketika pawai,
Susi berada di barisan paling depan dan diikuti ribuan masyarakat lainnya di belakangnya. Termasuk para peserta karnaval dan mobil hias, hingga berakhir pukul 19.00 WIB.

Dalam sambutannya, Susi mengaku senang diundang ke Danau Toba. Apalagi setelah menjabat menteri, ini kali pertama dia datang ke Danau Toba.

Hanya saja, lanjutnya, sebelum menjadi menteri, ia dua kali seminggu wajib ke Danau Toba melalui Bandara Sibisa. Ia kerap mengunjungi Danau Toba dan bercengkarama dengan masyarakat. Kemudian, ia membawa nenas, sayur-sayuran, bahkan tuak dari Danau Toba.

Susi juga dulunya selalu menyempatkan diri menikmati kopi bersama warga.

Susi menceritakan, bisnis penerbangannya memiliki sejarah di Danau Toba. Maskapai penerbangan miliknya yang kali pertama mendarat di Bandara Silangit, Tapanuli Utara. Kebetulan, landing pertama waktu itu adalah pesawat Susi Air dan diupacarakan dengan tabur beras di kepala oleh bupati kala itu.

“Saya tidak terlalu ingat tahun berapa tapi waktu Silangit masih sepi hanya Susi Air yang datang ke situ,” tambah Susi.

Susi berpesan agar warg terus menjaga Danau Toba dan tidak mengotori air Danau Toba dengan sampah. Danau Toba, menurut Susi merupakan sebuah objek studi yang luar biasa.

“Di bawah Danau Toba ada super volcano yang paling besar, yang tentunya kalau ini dijadikan sebuah studi bagi para ilmuwan akan menjadi tujuan wsiata studi,” ungkap Susi.

Kawasan Dnau Toba, sambungnya, meski bukan lautan dia tetap menekankan agar warga meminimalisir pembuangan sampah plastik. Untuk menggaet turis, kata Susi, tentunya warga tidak membuang sampah plastik.

Kepada kepala daerah di seluruh Kawasan Danau Toba, khususnya Tobasa juga dianjurkannya agar membuat Perda tentang plastik. Penggunaan plastik dimintanya agar tidak sekali pakai.

Sedangkan untuk Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Toba juga dianggapnya telah berlebihan. Disebutkan Susi, air Danau Toba bisa terpapar zat kimia yang lebih berbahaya lagi dengan maraknya KJA hingga saat ini. Karenanya, dia meminta KJA jangan lagi bertambah.

Dikutip dari Newscorner.id