Cari

Krisis Jengkol akibat kelangkaan stok, pedagang pilih dagang hasil bumi lain

Posted 19-11-2013 09:39  » Team Tobatabo

FOTO: Sejumlah pedagang jengkol di Pasar Tradisional Balige beralih dagangan menjual hasil bumi lain karena jengkol sulit didapatkan.

TOBASA – Sejumlah pedagang di Pasar Tradisional Balige Kabupaten Tobasa saat ini beralih dagangan. Pasalnya, jengkol yang biasa mereka jual mulai sulit didapatkan.

Hal ini disampaikan pedagang tradisional di daerah itu Rumiris Tambunan, di Pasar Tradisional Balige, Rabu (6/11). “Sudah satu bulan pasokan jengkol ke pasar ini tidak pernah ada. Sebelumnya, jengkol tersebut dikirim dari Sidikalang dan Humbahas,” ujarnya.

Dia mengatakan, biasanya pasokan jengkol tiba di Balige setiap Kamis. Namun, belakangan ini, pasokan tersebut tidak pernah datang. Mereka tidak tahu apa yang menjadi penyebab jengkol hilang dari pasaran.

”Saya sudah berulangkali menelepon toke, tapi jawabnya kosong. Sementara beberapa toke dari Humbahas mengaku jika saat ini komoditi tersebut sedang diburu toke yang lebih besar untuk dikirim ke luar kota. Itulah informasi yang kami dapat,” paparnya. Kata Rumiris, sebulan lalu harga jengkol mencapai Rp35 ribu per kg, padahal harga biasanya hanya Rp15 ribu per kg.

Hal serupa juga disampaikan Nurlela Tampubolon, pedagang di Pasar Tradisional Balige. Ia mengaku kini beralih menjual petai karena jengkol tidak ada. “Saya sudah 10 tahun berjualan jengkol. Tapi karena pasokannya tidak ada, terpaksa beralih menjual komoditi lainnya,” sebutnya.

Selain jengkol, Nurlela mengaku jika saat ini petai juga mulai sulit dicari. “Tadi, hanya saja saja yang menjual petai disini. Begitu dagangan digelar, 20 ikat petai yang saya jual langsung ludes diborong dengan harga Rp15 ribu per ikat,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pemilik rumah makan di Tobasa, Panca Jisman Siahaan membenarkan kelangkaan jengkol. Dia menyebutkan, biasanya jengkol selalu disajikan di rumah makan tersebut. Namun karena pasokannya sulit, ia terpaksa tidak menyediakan jengkol.(jantro/mua)

Sumber metrosiantar.com