Belanja Modal di R-APBD 2015 Siantar Bertambah Rp 10 M
SIANTAR - Rapat pembahasan R-APBD 2015 Pematangsiantar oleh Badan Anggaran DPRD Pematangsiantar akhirnya rampung, Jumat (19/12/2014).
Dari hasil pembahasan yang berlangsung selama empat hari itu, DPRD hanya mampu menaikkan belanja modal sebesar Rp 10 miliar, atau tak lebih dari satu persen dari total nilai belanja yang ada.
Ketua DPRD Pematangsiantar Eliakim Simanjuntak mengatakan, pihaknya telah berupaya untuk menaikkan besaran belanja modal, namun hanya segitu yang bisa.
"Anggaran yang diminimalisir dari biaya pegawai untuk penambahan belanja modal itu adalah seperti gaji tenaga honor, kegiatan-kegiatan kepegawaian, perjalanan dinas mereka. Udah pres kali itu," kata Eliakim saat ditemui usai rapat.
Menurut Eliakim, salah satu penyebab sulitnya meningkatkan belanja modal, adalah karena adanya penyertaan modal kepada perusahaan-perusahaan daerah. "Ya, itulah salah satunya. Itu kita presnya itu," katanya.
Dengan penambahan Rp 10 miliar ini, belanja modal tetap masih jauh dari angka 30 persen. Eliakim menilai, besaran tersebut sudah memenuhi.
"Kalau saya katakan, sudah. Artinya jika jangan beda penilaian. Kita pun gak meratanya yang kita berikan kepada perusda. Kalau gak ada Perusda ini, udah dapat 30 persen. Tergantung kalianlah menilai," katanya.
Di sisi lain, anggota Komisi II DPRD Frans Herbert Siahaan menilai, jika pun tak ada perusahaan daerah, tetap sulit untuk merealisasikan postur anggaran 30 persen untuk belanja modal.
"Tetap gak nyampe juga. Berat itu. Cuma kita sangat mengharapkan program mereka itu nanti bisa meningkatkan PAD. Itulah pengharapan kita," katanya.
Menurut Frans, penyebab sulitnya membuat belanja modal lebih tinggi adalah banyaknya jumlah PNS di Pematangsiantar yang mencapai 6.000.
"Berat memang. Itu pun gaji-gaji honor itu udah kita potong. Itu pun udah dengan tega kita. Tentu itu pasti menyakitkan bagi mereka. Tapi itulah. Sangat berat hati kita, tapi itu demi pembangunan," katanya.
Adapun besaran belanja modal yang tertampung dalam R-APBD 2015 sebesar Rp 295.130.299.553,19 atau hanya sekitar 11 persen. Dengan penambahan Rp 10 miliar ini, maka belanja modal menjadi Rp 305.130.299.553,19 (Rp 305 miliar).
Dalam ringkasan penjabaran R-APBD 2015, tertuang nilai belanja sebesar Rp 979.054.451.244 (Rp 979 miliar). Sedangkan belanja tidak langsung menjadi Rp 673.924.151.244 (Rp 673,9 miliar).
Jumah nilai biaya untuk belanja pegawai sendiri tetap tak berubah, yakni Rp 655.204.482.797 (Rp 655,2 miliar).